Kamis, 12 Februari 2009

PENGUNGKAPAN DIRI DAN KEPERCAYAAN (Self-Disclosure and Trust)

Apakah Pengungkapan diri sama dengan deskripsi diri….?? Atau seperti yang tertera di CV alias biodata…???

Deskripsi diri atau biodata berbeda dengan pengungkapan diri. Deskripsi diri merupakan pengungkapan informasi yang tidak mengancam seperti umur, alamat, tempat kerja, dll. Proses untuk membiarkan orang lain mengetahui apa yang kita rasakan, pikirkan dan inginkan. Ketika kita mengungkapkan kepada orang lain tentang bagaimana reaksi kita terhadap suatu situasi dan pengalaman yang relevant terhadap situasi tersebut, maka inilah yang dimaksud dengan pengungkapan diri. Dengan mengungkapkan informasi mengenai diri kita, maka orang lain sebagai teman kita akan lebih memahami apa yang membuat kita tenang misalnya, atau memiliki motivasi, rasa takut, gaya kerja, kelebihan, maupun kekurangan kita, dll. Pengetahuan tentang hal tersebut akan menentukan strategi atau cara seseorang menjalin kerjasama dengan orang lain. Selain itu, ketika seseorang mengungkapkan diri, maka orang lain akan melakukan hal yang sama, sehingga memungkinkan seseorang untuk dapat mengembangkan strategi untuk memahami orang lain dan bagaimana cara menjalin hubungan kerja dengan orang lain secara efektif.

Ketika kita berbagi perasaan mengenai reaksi kita terhadap orang lain, maka sebaiknya kita membiarkan orang lain mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Di sisi lain, pengungkapan diri dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempermudah kita dalam membangun suatu hubungan. Pengungkapan diri tersebut harus semakin dalam (menjadi lebih terbuka pada perasaan diri sendiri terhadap suatu masalah) dan cakupannya luas (sharing tentang banyak hal yang sifatnya pribadi, misalnya lingkungan atau kondisi kerja, keluarga, aktivitas di waktu luang, keyakinan agama, dll.).

Pengungkapan diri (terbuka) kepada orang lain mempunyai elemen resiko. Pada saat tertentu, informasi yang kita berikan kepada orang lain mungkin dapat mempengaruhi persepsi dan penerimaan orang lain terhadap diri pribadi kita. Namun, perlu kita ketahui bahwa, setiap aksi, akan selalu ada reaksi, dan menurut saya, dalam pengungkapan diri (terbuka kepada orang lain) keuntungannya jauh lebih banyak daripada resikonya. Alasannya adalah bahwa ketika kita mengungkapkan diri kepada orang yang tepat (misalnya, orang yang simpatik, suportif, dapat dipercaya dan pendengar yang baik) maka dapat membantu mengesahkan persepsi kita mengenai realitas. Dengan mendengarkan diri kita berbicara, maka itu akan memberikan kesempatan kepada kita untuk memproses pemikiran yang ada di kepala dan membuat kita memahami situasi yang sedang dihadapi. Hal ini seringkali membantu kita memahami apakah pemikiran kita berada pada jalur yang benar atau perlu pembenahan. Pengungkapan diri juga dapat memberi informasi baru yang dapat meningkatkan kemampuan kita untuk melihat dunia melalui lensa realitas, dan bukannya lensa idealitas.

Pengungkapan diri juga dapat membantu mengurangi stress dan ketegangan, karena dengan mengungkapkan sesuatu kepada orang lain, maka kita akan merasa beban kita telah berkurang. Dengan berbagi masalah atau keprihatinan kita dengan orang lain mungkin akan membantu kita menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Satu hal penting yang perlu kita ketahui bahwa untuk terbuka atau mengungkapkan diri kepada orang lain, maka dibutuhkan yang namanya kepercayaan. Semakin kita percaya semakin banyak yang kita ungkapkan. selanjutnya, semakin banyak yang diungkapkan maka kita akan semakin percaya. Kepercayaan sangat penting dalam hubungan yang matang. Menurut Schindler dan Thomas, kepercayaan terdiri dari lima elemen. Seseorang akan terlihat sebagai orang yang dapat dipercaya bila menunjukkan integritas (kejujuran dan ketulusan), kompetensi, konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.

Kepercayaan juga mempunyai resiko. Kepercayaan bukanlah sebuah hak, tapi harus didapatkan. Kepercayaan tergantung pada pribadi. Dengan kata lain, kita tidak otomatis mempercayai semua individu dalam semua situasi. Mungkin kita boleh mempercayai seseorang dalam aspek tertentu tapi tidak semua aspek dalam diri orang lain itu harus dipercaya. Kemampuan kita untuk mempercayai juga tergantung pada situasi. Kepercayaan tergantung pada cara kita memperoleh informasi dan pengalaman yang diperlukan untuk membuat penilaian yang baik dalam situasi yang ada. Kepercayaan berkembang secara terus menerus, berdasarkan pengalaman sukses di masa lalu yang terus meningkat dan pada akhirnya membangun sebuah iklim kepercayaan. Kepercayaan itu rentan, karena lebih mudah menghancurkannya daripada membangunnya. Dengan menghargai dan mengangkat kepercayaan dan kelayakan untuk dipercaya dalam hubungan personal dan professional kita, kita akan mampu membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan baik dalam hidup dan karir kita.

Pengungkapan diri dan kepercayaan adalah kemampuan yang ketika dipraktekkan dengan orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat, dapat berguna untuk memperdalam dan meningkatkan hubungan personal dan professional. Dengan membiarkan orang lain mengetahui nilai dan keyakinan kita serta reaksi terhadap situasi, maka kita tiak hanya meningkatkan pemahaman diri sendiri dan perhatian terhadap situasi tapi juga meningkatkan kualitas komunikasi, kolaborasi, dan kinerja dengan seseorang. Ada rasa takut dan resiko yang terkait dengan pengungkapan. Namun, apabila kita mengetahui apa, kapan, dan bagaimana mengungkapkan diri, maka ini dapat mengurangi rasa takut dan resiko tesebut.

Dengan membiarkan orang lain mengetahui dan mengenal diri kita, maka itu berarti bahwa kita membangun jalan bagi mereka untuk mempercayai diri kita. Ketika orang lain mempercayai kita, maka mereka lebih mungkin melakukan pengungkapan diri kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar